Senin, 17 Juni 2019

Negara-negara Moderen Yang Berdiri Karene Agama

Sesudah perang dunia kedua berdirilah dua buah negara yang benar-benar didorong oleh keyakinan agama.Yang pertama negara Islam Pakistan dan kedua negara Yahudi Israel.
Berdirinya Negara Islam Pakistan adalah kepercyaan pelopor-pelopornya (Dr.MOhammad Iqbal,Mohammad Ali Jannah,Liquat Ali Khan,dan lain-lain) bahwa pemeluk agama Islam di India tidaklah satu bangsa dengan pemeluk agama Hindu.Antara orang India dan Pakistan terdapat perbedaan agama,kebudayaan,bahasa,bahasa,pandangan hidup,,makanan dan cara hidup.Misalnya lembu yang dipandang oleh orang Hindu sebagai Tuhan,malahan Mahatma Gandhi sendiri turut membela supaya tidak disembelih.Bagi orang Islam merupakan hewan sembelihan dan makanan enak.
     Dengan keyakinan Islam itulah mereka mendirikan negara-negara Islam yang besar di zaman ini tetapi filsafat kenegaraan mereka bukanlah negara Islam yang memberikan kekuasaan kepada kaum agama atau kaum ulama,melainkansebuah negara yang modern yang berdasarkan kepada cita-cita Islam.Pakistan dari hari ke hari telah menunjukan contoh bagaimana mestinya sebuah negara menurut ajaran Islamyaitu bahwa manusia menjadi Khalifah Allah di atas bumi.Semua orang bekerja menurut bakatnya.Urusan bersama dimusyawarahkan bersama.Kian hari negara kian kuat.
   Negara Israel didirikan atas cita-cita agama Yahudi dengan sokongan negara-negara Timur dan Barat.Oleh negara-negara Barat yang besar,tanah orang Arab dirampas,dan penduduknya yang asli diusir dengan alasan negeri itu adalah kepunyaan orang Yahdi 2.000 tahun yang lalu.Dalam negara Israel yang berpenduduk kira-kira satu juta itu terdapat suara ke Yahudian,lambang Yahudi,bahasa Ibrani,tutup kantor hari  Sabtu dihidupkan kembali.Dia mendapat sokongan dan pengakuan dari Amerika pelopor Blok Barat dan Rusia pelopor Blok Timur.Rupa-rupanya negara ini dibikin dengan maksud  yang lebih jauh ialah untuk menghambat tumbuhnya Nasionalisme Arab yang berlatar belakang Isalam.
   Negara-negara yang sengaja menindas agama sesudah perang dunia kedua telah bertambah dengan Tiongkok dan beberapa negara Eropa Timur yang jatuh kebawah pengaruh Rusia.Di negara-negara itu pendeta-pendeta, uskup biara-biara ditindas,diusir,dan dibunuh.Di Tiongkak sendiri berjalan peraturan-peraturan komunis yang menjungkir balikan segala susunan keagamaan.Kepercayaan kepada Lao Tse dengan paksa dialihkan kepada ajaran Lenin.Filsafat Konfusiun (Kong Hu Tsu) yang begitu mengakar di kalangan rakyat sampai beribu-ribu tahun,dengan paksa dialihkan kepada pemujaan kepada Mao Tse Tung.Hormat kepada orangtua yang menjadi dasar pandangan hidup orang Tiongkok ditukar dengan Komune.Hak-hak perseorangan dihapuskan,semua orang menjadi budak negara.
   Segala paksaan dan penindasan kepada kepercayaan-kepercayaan manusia,menurut perhitungan kita adalah suatu usaha,yang pasti gagal.Bentuk yang lama boleh berubah tetapi hakikat tidak akan berubah.Karena penindasan agama di Rusia,maka kekuasaan yang tak terbatas dari kaum pendeta,dari kaum gereja dapat berubah dan dapat hilang,tetapi agama itu bertambah mendalam di hati orang,sehingga setip orang bertambah bebas mendekati Tuhannya.Dialektika Marx sendiri pun mengajarkan demikian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar