Minggu, 30 Juni 2019

RUANG LINGKUP FILFAT ILMU

A. CABANG FILSAFAT ILMU
Kalau diperhatikan seksama,ruang lingkup filsafat ilmu memang sangat luas.Filsafat ilmu sadah ada sekian banyak cabang.Cabang filsafat ilmu termaksud akan diikuti dalam penggalian kebenaran suatu ilmu pengetahuan.Hampir seluruh ilmu menjadi cakupan filsafat ilmu.Filsafat ilmu hampir menjangkau seluruh ilmu pengetahuan.Oleh karena itu,mempelajari filsafat ilmu tentu akan bermanfaat bagi ilmu apa saja.Setiap ahli kadang-kadang dengan gigih membuat pembagian ruang lingkup filsafat,menurut persepsi masing-masing.
   Filsafat ilmu itu sebuah pohon besar,yang rimbun,penuh dengan cabang-cabang dan ranting.Cabang-cabang keilmuan yang menjadi wilayah strategis filsafat ilmu memang sulit dibatasi.Untuk memahami ruang lingkup filsafat ilmu seseorang harus sudah memiliki bekal pengetahuan tentang filsafat umum sebagai dasar pengetahuan,sebaba ilmu filsafat merupakan induk dari segala ilmu pengetahuan.Filsafat menjadi "ibu" segala ilmu.FIlsafat yang mula-mula dipergunakan oleh Pythagoras,seorang filsuf Yunani yang sekaligus sebagai ahli matematika ang hidup pada tahun 582-496 sebelum Masehi,sekarang sudah beranak cabang bermacam-macam.Orang awam sudah amat sulit menangkap,apakah yang sedang dihadapi dalam keilmuan itu filsafat atau bukan.Pada waktu itu, arti filsafat masih sangat luas,yaitu untuk menyebut segala bidang ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu,dan barulah kemudian berkembang menjadi cabang-cabang yang merupakan disiplin ilmu pengetahuan.Filsafat ilmu hanya sebagai dari cabang keilmuan,yang mendasari seluruh pemikiran tentang ilmu.Padahal,ilmu yang diturunkan Tuhan ke bumi ini,biarpun daun untuk menulis dan air liur sebagai tintanya,tidak mungkin akan habis.

    Oleh karena itu,tidak mengherankan jika filsafat ilmu meliputi seluruh bidang ilmu apa saja.Setiap ilmu pasti ada masalah yang melingkupinya.Ketka berhadapan dengan sejumlah masalah itu,filsafat menjadi jalam pemikiran terbaik untuk mencari solusinya.Filsafat sebagai induk ilmu-ilmu lainnya pengaruhnya masih terasa.Setelah filsafat ditinggalkan oleh ilmu-ilmu lainnya,ternyata filsafat tidak mati tetapi hidup dengan corak tersendiri yakni sebagai ilmu yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus.Akan tetapi jelas bahwa filsafat tidak termasuk ruangan ilmu pengetahuan yang khusus.
  Filsafat boleh dikatakan suatu ilmu pengetahuan,tetapi objeknya tidak terbatas,jadi mengatasi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya merupakan bentuk ilmu pengetahuan yang tersendiri,tingkatan pengetahuan tersendiri.Filsafat itu erat hubungannya dengan pengetahuan biasa,tetapi mengatasinya karena dilakukan dengan cara ilmiah dan mempertanggungjawabkan jawaban-jawaban yang diberikannya.Filsafat merupakan sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara kritis atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi.Adapun menurut pendapat para ahli tentang ruang lingkup filsafat ilmu:(1) Tentang hal mengerti,syarat-syaratnya dan metode-metodenya, (2) Tentang ada dan tidak ada,(3) Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk,(4) Hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama makhluk lainnya,(5) Tuhan tidak dikecualikan.Ruang lingkup semacam ini,mengindikasikan bahwa filsafat ilmu meliputi persoalan cara mendapatkan pengetahuan,eksistensi tentang ilmu,siapa yang memanfaatkan ilmu itu,dan bagaimana keterkaitannya dengan Sang Sumber Ilmu.

Seluruh cakupan filsafat ilmu,sebenarnya berada pada wilayah pemikiran.Oleh karena itu,hanya orang yang mampu berpikir jernih,yang dapat berfilsafat secara proporsional.Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar,benar ada (nyata),baik material konkret maupun nonmaterial abstrak (tidak terlihat) akan disentuh oleh filsafat ilmu.Jadi objek filsafat ilmu tidak terbatas, terurai diseluruh bagian ilmu apa pun.Maka,kelak muncul aneka pandangan filsafat ilmu agama,matematika,sastra,budaya,bahasa,dan sebagainya.Keluasan filsafat ilmu,menjadikan ilmu semakin berkembang luas.Sepertinya filsafat ilmu itu ilmu keranjang sampah,apa saja terwadahi.Namun,sesungguhnya tidak demikian,karena filsafat ilmu itu sebuah landasan.Filsafat ilmu tentu akan dibutuhkan dalam seluruh ruang lingkup keilmuan yang digagas manusia.
  Objek pemikiran filsafat yaitu dalam ruang lingkup yang menjangkau permasalahan kehidupan manusia,alam semesta dan alam sekitarnya adalah juga objek pemikiran filsafat pendidikan.Setiap orang yang belajar suatu ilmu,seharusnya menguasai filsufnya.Dengan cara melandasi keilmuan dengan filsafat ilmu,tentu yang dipelajari semakin menukik sampai ke hal-hal fundamental.Para fundamentalis pun sering berkomentar bahwa ilmu yang dimiliki semakin mendalam.Akar-akar ilmu dapat diraih melalui penguasaan filsafat ilmu.
   Pembagian secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok,yakni filsafat sistematis dan sejarah filsafat.Filsafat sistematis bertujuan dalam membentukan dan pemberian landasan pemikiran.Didalamnya meliputi logika,metodologi,epistemologi,filsafat ilmu,etika,estetika metafisika,teologi (filsafat Ketuhanan),filsafat manusia,dan kelompok filsafat khusus seperti filsafat sejarah,hukum,komuniikasi,dan lain-lain.Cabang-cabang filsafat ilmu memang bermacam-macam,tergantung pembagian para ahli.Keberagaman tersebut sesungguhnya hanya ingin menyatakan bahwa filsafat ilmu itu meliputi berbagai hal.Berikut ini pengertian dari cabang-cabang filsafat yang utama:
1.Ontologi,adalah cabang filsafat yang membicarakan masalah ada (being) secara komprehensif.Ada dipertanyakan terus-menerus,hingga manusia memperoleh jawaban berupa kebulatan makna.
2.Epistemologi,adalah bagian filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan,sumber pengetahuan,adal mula pengetahuan,batas-batas,sifat,netode,dan kesahihan pengetahuan.
3.Aksiologi,adalah cabang filsafat yang mempelajari masalah kegunaan suatu fenomena yang ada.Ada itu diadakan dengan cara tertentu,tentu ada gunanya.
4.Etika,adalah cabang filsafat yang membicarakan tingkahlaku atau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan baik buruk.Biasanya etika merupakan bagian dari aksiologi.Namun,adakalanya etika itu berdiri sendiri sebagai filsafat moral,yang mengatur ada itu harus ada.
5.Estetika,adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang keindahan tentang alam semesta.
6.Metafisika,adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang yang ada atau membicarakan suatu dibalik yang tampak.Persoalan metafisis dibedakan menjadi tiga,yaitu ontologi,kosmologi,dan antropologi.Ketiganya memang sering tumpang tindih,hingga satu sama lain saling isi-mengisi.
7.Logika,adalah cabang filsafat yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita.Lapangan dalam logika adalah asas-asas yang menentukan pemikiran yang lurus,tepat,dan sehat.Dengan mempelajari logika diharapkan dapat menerapkan asas bernalar sehingga dapat menarik kesimpulan dengan tepat.
     Dari tujuh cabang utama filsafat itu,menunjukan bahwa gerakkan filsafat ilmu juga menuju ketujh  hal itu.Bahkan kalau tujuh hal itu dikembangkan lagi masih ada bidang lain,yang kemungkinan besar menjadi bagian filsafat.Tiap ahli kadang-kadang memunculkan cabang filsafat ilmu sendiri-sendiri.Dari perkembangan zaman,memang bukan tidak mungkin kalau filsafat ilmu itu bagian-bagiannya juga berkembang terus.Tapi cabang tersebut sebenarnya amat berguna bagi pengembangan ilmu.Pengembangan cabang filsafat ilmu,biasanya tidak lepas dari sang penemu keilmuan.Berikut ini beberapa pembagian filsafat menurut beberapa ahli dari zaman ke zaman,yaitu:
    1.Alcuinus,salah seorang tokoh "Filsafat scholastik" pada zaman abad pertengahan membagi filsafat sebagai berikut:
    a.Bagian fisika yang menyediakan apakah sebab-sebabnya sesuatu itu ada.
    b.Bagian etika yang menentukan tata hidup.
    c.Bagian logika yang mencari dasar-dasar untuk mengerti.
Dari tiga pembagian ini,sebenarnya tidak lepas dari masalah ontologi,epistemologi,dan aksiologi sebuah ilmu.Ilmu tentu akan terkait dengan persoalan "ada",bagaimana ilmu itu ada,dan untuk apa ilmu itu harus ada.Yang lebih kritis lag,mungkin akan muncul pertanyaan,apakah ilmu itu harus ada.Misalkan saja,dibidang linguistik terapan,mengapa harus ada ilmu semacam itu,mungkin hal itu ada manfaatnya bagi kehidupan manusia.Persoalan tarik ulur sebuah keilmuan tidak akan pernah tuntas,tergan tung daya kritis manusia.
2.Al-Kindi ahli pikir dalam filsafat Islam membagi filsafat menjadi tiga bagian,yaitu:
a.Ilmu fisika,tingkatan terndah.
b.Ilmu matematika,tingkatan tengah.
c.Ilmu Ketuhanan,tingkatan tertinggi.
   Pembagian semacam ini,sepertinya hendak meletakkan ilmu agama diatas ilmu-ilmu yang lain.Agama biasanya yang membicarakan kebenaran Tuhan dengan model iman (keyakinan).Atas dasar hal itu,tentu tidak selalubenar bahwa fisika dan matematika itu dari keilmuan lebih rendah dibandingkan ilmu Ketuhanan.Seluruh ilmu tentunyamemiliki derajat sama,tidak perlu dibedakan secara deskrit,yang alasannya kurang mendasar.Oleh karena,ilmu Ketuhanan yang dipandang tertinggi pun sebenarnya tidak mungkin lepas dari ilmu-ilmu yang lain.
3.M.J.Langeveld membagi filsafat dalam tiga lingkungan masalah,yaitu:
a.Lingkungan masalah-masalah keasaan (metafisika,manusia,dan lain-lain).
b.Lingkungan masalah-masalah pengetahuan (teori pengetahuan,teori kebenaran,logika).
c.Lingkungan masalah-masalah nilai (teori nilai,etika,estetika,yang bernilai berdasarkan religi).
4.Alburey Castell membagi filsafat kedalam enam bagiansebagai Berikut:
a.Masalah theologies.
b.Masalah metafisika.
c.Masalah epistemologi.
d.Masalah etika.
e.Masalah politik.
f.Masalah sejarah.
    Keragaman cabang filsafat ilmu semacam ini,tampaknya tidak konsisten dasar-dasarnya.Ilmuan sekedar membagi bidang filsafat ilmu atas dasar cabang keilmuan apa daja,menurut yang disukainya.
5.De Vos membagi filsafat kedalam sembilan golongan sebagai berikut:
a.Logika.
b.Metafisika.
c.Ajaran tentang ilmu pengetahuan.
d Filsafat alam.
e.Filsafat kebudayaan.
f.Filsafat sejarah.
g.Etika.
h.Estetika.
i.Anthropologi.
  Pembagian ini juga tampak semena-mena.Maksudnya,ada ketumpangtindihan dalam membagi cabang filsafat ilmu.Oleh sebeb itu,kita tidak perlu risau dengan pembagian cabang filsafat ilmu.Yang paling penting pembagian termaksud harus konsisten.
6.Plato membedakan filsafat atas tiga bagian sebagai berikut:
a.Dialektika,tentang ide-ide atau pengertian-pengertian umum.
b.Fisika,tentang dunia materil.
c.Etika,tentang kebaikan.
Kalau diperhatikan pembagian ini juga tidak begitu jelada dasar-dasarnya.Pembagian filsafat ilmu yang sekedar membagi atas dasar ilmu yang pernah dipelajari,tidak akan menjawab permasalahan.
7.Aristoteles membagi empat cabang,yaitu:
a.Logika.
b.Filsafat teoretik.
c.Filsafat praktis.
d.Filsafat poetika.
    Dalam bermacam-macam pembagian filsafat diatas,menandakan bahwa filsafat ilmu memiliki cakupan yang kompleks.Masing-masing ahli,tampak ingin menonjolkan keragaman cabang filsafat yang ditemukan.Keluasan bagian filsafat ilmu seperti "keranjang sampah".Ilmu pengetahuan apa saja,seperti sastra,sastra anak,linguistik terapan,kajian wacana,dan seterusnya pasti berkaitan dengan filsafat ilmu.Dengan bekal belajar filsafat ilmu,penguasaan ilmu pengetahuan semakin meyakinkan.Manusia semakin teguhdalam mempelajari sebuah ilmu.
    Dari berbagai cabang dan ahli yang melahirkan tersebut,menandai bahwa filsafat ilmu memiliki cakupan bidang yang telah melebar ke berbagai aspek.Tiap ilmu pengetahuan selalu menggunakan filsafat ilmu,jika ingin jernih dalam proses berpikir.Jernih artinya logis dan tidak tumpang tindih.Jadi,hadirnya cabang filsafat ilmu,akan mengundang para penggunanya untuk  memilih lebih lanjut dalam  aplikasi keilmuan.Oleh sebab itu memilih cabang filsafat ilmuyang tepat,juga menjadi tanda penguasaan ilmu yang andal.Kita bebas menguasai ilmu apa saja,namun sebaiknya secara  filsuf dapat dipertanggungjawabkan.Penguasaan ilmu dari sekian cabang yang dangkal, adalah pertaruhan filsafat ilmu.
  
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar