Selasa, 02 Juli 2019

Konsep Dasar Ilmu,Ngelmu,dan Teori

Pengertian ilmu dapat dirujukkan pada kata 'ilm (Arab),science (Inggris),watenschap (Belanda),dan wissenschaf (Jerman) (Syafi'ie,2000:26).Tujuan ilmu dari asal-usul bahasa ini,menandai bahwa setiap bangsa memiliki pemahaman atas ilmu.Secara filsufi,Harre (1995:62) menulis ilmu adalah a collection of well-attested theories explain the patterns regularities and irregularities among carefully studied fenomena,atau kumpulan teori-teori yang sudah diuju coba yang menjelaskan tentang pola-pola yang teratur ataupun tidak diatur diantara fenomena yang dipelajari secara hati-hati.
  Kelahiran suatu ilmu,berasal dari pengetahuan manusia.Koleksi pengetahuan manusia cukup banyak.Pengetahuan tersebut akan berpotensi menjadi ilmu,ketika disusun secara sistematis.Pengetahuan yang dapat disepakati sehingga menjadi suatu "ilmu",apabila dapat iduji dengan enam komponen utama yang disebut dengan six kind of science,yang meliputi problems,attitude,merhod,activity,conclusions,dan wffects.Istilah diuji dalam ranah ilmu berarti mampu dibuktikan baik secara empiris dilapangan maupun dari sisi empiris berupa teks-teks.
   Akhirnya ilmu dapat didefinisikan sebagai rangkayan aktifitas manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman,kemasyarakatan atau individu untuk tujuan mencapai kebenaran,memperoleh pemahaman,memberikan penjelasan ataupun melakukan penerapan.Konsep dasar ilmu terkait dengan keberadaan ilmu dimata manusia.Ilmu adalah kadar keilmiahan suatu fenomena.Ilmu sering disejajarkan dengan ngelmu.Jika ilmu itu diraih dengan pikiran semata-mata,ngelmu melalui laku,yaitu olah rasa.Setiap orang dapat menguasai ilmu,tetapi belum tentu menguasai ngelmu.Yang terjadi,seluruh ngelmu itu mungkin menjadi ilmu.Seluruh ilmu belum tentu menjadi ngelmu. 
    Orang yang menganut tradisi lokal akan menyatakan bahwa keilmiahan suatu fenomena bergantung pada data.Ilmu sering disejajarkan dengan ngelmu,biarpun keduanya tidak akan sama persis.Jika ilmu itu diraih melalui methode sistematis,ngelmu membutuhkan laku.Laku tidak harus didukung data.Ilmu tidak boleh meloncat dari proses.Adapun ngelmu boleh melompat dari angan-angan.Keterkaitan ilmu,ngelmu,dan filsafat ternyata sangat dekat.Ilmu bersifat analisis dan hanya menggarap salah satu pengetahuan sebagai objek formalnya.Filsafat bersifat pengetahuan sinopsis artinya melihat segala sesuatu dengan menekankan secara keseluruhan,karena keseluruhan memiliki sifat tersendiri yang tidak ada pada bagian-bagiannya.
    Ilmu bersifat deskriktif tentang objeknya agar dapat menemukan fakta-fakta,netral dalam arti tidak memihak pada etnik tertentu.Filsafat tidak hanya menggambarkan sesuatu,melainkan membantu manusia untuk mengambil putusan-putusan tentang tujuan,nilai-nilai,dan tentang apa-apa yang harus diperbuat manusia.Filsafat tidak netral,karena faktor-faktor subjektif memegang peranan yang penting dalam berfilsafat.Ilmu mengawali kerjanya dengan bertolak dari suatu asumsi yang tidak perlu diuji,sudah diakui dan dyakini kebenarannya.Filsafat bisa merenungkan kembali asumsi-asumsi yang telah ada untuk dikaji ulang tentang  kebenaran asumsi.Ilmu menggunakkan eksperimentasi terkontrol sebagai metode yang khas.Verifikasi terhadap teori dilakukan dengan jalan menguji dalam praktik berdasarkan metode-metode ilmu yang empiris.Selain menghasilkan suatu konsepatau teori,filsafat juga menggunakkan hasil-hasil ilmu,silakukan dengan menggunakan akal pikiran yang didasarkan pada semua pengalaman instani,sehingga dengan demikian filsafat dapat menelaah yang tidak dicarikan penyelesaiannya oleh ilmu.
    Persamaan antara filsafat dan ilmu jelas ada,begitu pula dengan ngelmu.Ketiganya menggunakan metode berpikir reflektif (refflective thinking) dalam menghadapi fakta-fakta dunia dan hidup.Filsafat dan ilmu,keduanya terkait terhadap pengetahuan yang terorganisasi dan tersusun secara sistematis.Ilmu membantu filsafat dalam mengembangkan sejumlah bahan deskriktif dan faktual serta esensial bagi pemikiran filsafat.Ilmu mengoreksi filsafat dengan jalan menghilangkan sejumlah ide-ide yang bertentangan dengan pengetahuan ilmiah.Filsafat merangkm pengetahuan yang terpotong-potong, yang menjadikan beraneka macam ilmu dan yang berbeda serta menyusun bahan-bahan tersebut kedalam suatu pandangan tentang hidup dan dunia dan menyeluruh dan terpadu.Adapun ngelmu adalah cara berpikir dan berolah rasa.Ngelmu biasanya dipakai pada tingkat pemikiran lokal.Ngelmu juga memiliki peranan dalam membantu ilmu dan filsafat. Hal-hal yang sulit dijangkau dengan ilmu,ngelmu dapat menyelidiki.Ngelmu lebih dekat dengan filsafat metafisika.
     Dasar manusia mencari dan menggali ilmu pengertahuan bersumber kepada tiga pertanyaan.Sementara filsafat mempelajari masalah ini sedalam-dalamnya dan hasil pengkajiannya merupakan dasar bagi eksistensi ilmu.Untuk mengingatkan ketiga pertanyaan itu adalah:
  1.Apa yang ingin kita ketahui?,
  2. Bagaimana cara kita memperoleh pengetahuan?,dan
  3.Apakah nilai (manfaat) pengetahuan tersebut bagi kita?

   Pertanyaan pertama diatas merupakan dasar pembahasan dalam filsafat yang bisa disebut dengan ontologi.Pertanyaan kedua juga merupakan dasar lain dari filsafat,disebut dengan epistemologi,dan pertanyaan terakhir merupakan landasan lain dari filsafat yang disebut dengan aksiologi.Ketiga hal itu merupakan landasan bagi filsafat dalam membedakkan setiap pertanyaan dan seterusnya membawa kepada hakikat buat pemikiran tersebut.Hal ini juga berlaku untuk ilmu pengetahuan,kita mempelajari ilmuditinjau dari titik tolak yang sama untuk mendapatkan gambaran yang sedalam-dalamnya.....(Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar