Senin, 03 September 2018

Belajar Bisnis Dari Khadijah (3)

 Belajar Bisnis Dari Khadijah  Tantangan dalam Bisnis Menjadi orang kaya dengan banyak uang adalah cita-cita yang selalu diidamkan oleh banyak orang. Namun banyak orang ingin kaya, tetapi mereka tidak mau mulai berbisnis. Padahal salah satu cara agar Anda memiliki banyak uang adalah berbisnis. Tetapi saat Anda berbisnis Anda juga akan menghadapi berbagai tantangan. Cukup banyak tantangan saat memulai bisnis. Banyak pebisnis pemula yang tidak sanggup menghadapi tantangan tersebut, dan akhirnya mereka menyerah menjadi pebisnis. Tantangan inilah yang tak pernah terpikirkan oleh pengusaha-pengusaha pemula. Mereka kaget, ketika mendapatkan hasil yang tidak memuaskan dari bisnis yang mereka jalankan. Meskipun hal tersebut adalah hal yang wajar, gagal sekali dua kali hingga 10 kali saat pertama kali memulai bisnis adalah sesuatu yang wajar dan normal. Itulah tantangan pertama yang harus kita hadapi dalam memulai bisnis. Masih banyak lho tantangan saat memulai bisnis yang akan Anda hadapi. Bukan hanya sekedar kegagalan karena barang tidak laku. Namun ada berbagai tantangan yang lebih berat dari itu, dan jika Anda bisa menghadapi semua tantangan tersebut, bersiaplah mendapatkan kekayaan yang selama ini Anda nantikan. Apa saja tantangan saat memulai bisnis yang banyak dihadapi oleh para pengusaha pemula. Simak langsung dibawah ini: Ditipu Klien atau Konsumen Anda kena tipu oleh klien atau konsumen yang menyebabkan Anda mengalami kerugian yang begitu besar. Hal ini sering dialami pebisnis yang baru merintis usahanya, mereka sering sekali ditipu oleh klien dan konsumen. Dari mulai proyek fiktif, supplier bahan baku yang tidak juga mengantarkan pesanan, dan juga konsumen yang sudah mengambil barang milik Anda namun tidak membayarnya. Bersiaplah menghadapi tantangan saat memulai bisnis yang satu ini. Meskipun tidak semua pengusaha mengalami hal ini, namun Anda harus waspada dari tipuan-tipuan yang bisa saja menyerang Anda saat memulai usaha. Menghadapi Kompetitor Tantangan saat memulai bisnis selanjutnya yang sudah pasti Anda hadapi dan tidak mungkin Anda hindari adalah menghadapi kompetitor. Bukan bisnis jika tidak ada kompetitor, disinilah jiwa wirausaha Anda akan diuji. Karena Anda akan merasa bahwa kompetitor lebih hebat, kompetitor memiliki modal kuat, dan memiliki tim solid dibandingkan Anda yang baru merintis. Anda harus bisa menciptakan produk-produk yang memang memiliki nilai jual, nilai inovatif, dan disisipkan sebuah kreatifitas. Anda juga harus melihat celah yang tidak dimiliki kompetitor, sehingga Anda bisa mendapatkan tempat di hati konsumen. Intinya Anda harus membuat sesuatu yang berbeda dari yang dimiliki oleh kompetitor. Jika Anda bisa menghadapi tantangan yang satu ini, maka Anda akan menjadi seorang pengusaha yang sukses. Manajemen Waktu Tantangan yang sering dihadapi oleh pebisnis pemula adalah manajemen waktu yang buruk. Hampir semua pengusaha pemula tidak memiliki manajemen waktu yang baik. Banyak pengusaha pemula yang tidak memikirkan pentingnya manajemen waktu. Mungkin Anda merasa belum terlalu fokus mengelola bisnis secara mandiri. Karena masih fokus untuk bekerja, hal ini jugalah yang membuat sulitnya bisnis berkembang dan menjadi salah satu tantangan terbesar para pebisnis di Indonesia. Mudah Tergiur Dengan Hal Baru Ketika bisnis Anda baru mendapatkan sedikit keuntungan, Anda mendapat tawaran untuk memulai bisnis lain. Hal ini menjadi tantangan saat memulai bisnis yang sering terjadi pada pengusaha pemula, akibat mendapatkan tawaran dan melihat kompetitor berhasil, dan menyebabkan Anda menjadi iri terhadap kompetitor serta ingin mencoba apa yang sudah dilakukan oleh kompetitor. Hal inilah yang membuat banyak pengusaha pemula hanya bisa menikmati kesuksesannya sesaat. Karena mereka tidak fokus dengan apa yang sudah mereka lakukan saat ini. Mereka selalu ingin tergiur dengan hal baru, dan membuat usaha utamanya tidak fokus dijalankan, padahal usaha awal belum dalam keadaan stabil. Pengelolaan Keuangan yang Buruk Tantangan saat memulai bisnis selanjutnya adalah pengelolaan keuangan yang buruk. Mungkin Anda merasa tidak bisa mengatur keuangan dengan baik, dan setiap mendapatkan modal, modal tersebut entah kemana larinya dan hasil dari perputaran modal tidak pernah terlihat. Padahal dengan pengelolaan keuangan yang baik, Anda bisa mengatur keuangan usaha Anda. Banyak pengusaha yang sudah mendapatkan sedikit keuntungan, menggunakan hasil keuntungan tersebut dengan sesuatu yang tidak jelas dan tidak terarah. Mereka mengaku uang tersebut untuk memutarkan usahanya, padahal cara yang mereka lakukan salah. Agar pengelolaan keuangan dapat dijalankan dengan baik. Maka Anda harus melakukan beberapa cara untuk mengatur keuangan usaha. Seperti mencatat semua transaksi, menyimpan seluruh bukti transaksi, serta membuat laporan keuangan setiap periode. Untuk memudahkan Anda dalam mengelola data keuangan. Sebaiknya Anda menggunakan software akuntansi Accurate untuk membantu Anda dalam mengelola keuangan usaha. Dengan mengunakan software Accurate, terutama Accurate Online (AOL) yang sangat cocok digunakan oleh UKM Anda bisa mengawasi laju keuangan yang terdapat pada bisnis Anda. Berikut beberapa tantangan yang dihadapi dalam bisnis: 1. Tantangan produktivitas Dalam bisnis harus meningkatkan produktivitasnya, karena mereka akan menghadapi pasar luas yang makin berkembang. Usaha produktivitas ini dapat dilakukan dengan cara: - Memperbaharui mesin-mesin dengan mesin modern, canggih, agar hasil produksinya tidak ketinggalan zaman dan efisien dalam melakukan produksi. - Kembangkan kegiatan Research and Development. Sediakan dana untuk itu, agar bisa berkembang desain, mutu, dan pasar baru dari produk yang dihasilkan. - Di negara maju banyak di coba pemakaian robot, untuk mempercepat dan mempermudah pekerjaan. - Kembangkan manajemen personalia agar karyawan dapat dimotivasi dalam meningkatkan produksi dan moralnya lebih baik. - Libatkan karyawan dalam pengambilan keputusan. 2. Tantangan kualitas Konsumen merasa tidak senang membeli produk yang cepat rusak dan seringkali diperbaiki. Konsumenpun tidak senang dengan perusahaan jasa yang tidak mau memperbaiki versinya. Perusahaan yang baik kadang-kadang menunjuk seorang Kepala Bagian atau seorang Wakil Direktur urusan kualitas. Meningkatkan mutu berarti membuat sesuatu menjadi lebih baik dan tingkat efisien pun menjadi lebih baik pula. Perbaikan kualitas ini tidak menyangkut produk saja, namun juga mencakup seluruh bagian dan tingkatan dalam kualitas. 3. Tantangan pasar global Persaingan global makin lama makin meningkat. Oleh sebab itu, produktivitas dan kualitas produk harus ditingkatkan agar dapat menghadapi persaingan global tersebut. Seperti Jepang yang memperlihatkan keunggulan dalam hal ini. Ini mungkin karena adanya kerja sama pemerintah yang men-support industri Jepang, sehingga memungkinkan Industri Jepang melakukan penetrasi pasar global, untuk semua produk unggulan Jepang seperti mobil, elektronik, film, TV dan sebagainya. Dilihat dari aspek lain, tantangan bisnis datang dari: 1. The demographic and kultural Challenge Ini menyangkut pertambahan penduduk, dan struktur usia penduduk saat ini dan masa yang akan datang. Dunia bisnis harus memperhitungkan masalah in, harus dilakukan antisipasi secermat mungkin, terutama perusahaan yang produknya berhubungan langsung dengan gejala perubahan penduduk tersebut. Demikian pula halnya kebudayaan yang dianut generasi muda mulai berbeda dengan generasi tua. Ada kecenderungan anak muda sekarang, yang tidak ingin mengadopsi budaya nenek moyang mereka. Mereka terpengaruh oleh budaya global. 2. The Enviromental Challenge Tantangan lingkungan terutama menyangkut masalah polusi, air, udara, dan suara yang mempunyai efek terhadap penyakit. Begitu banyak dana terbuang untuk mencegah dan mengobati penyakit akibat polusi. Demikian pula karyawan perusahaan tidak masuk karena sakit, semua ini mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Ada kecenderungan perusahaan yang tidak menjaga kelestarian lingkungan tidak disenangi dan akan ditinggalkan oleh konsumennya. 3. The social responsibility and ethics Challenge Dunia bisnis dihadapkan pada tanggung jawabnya terhadap masyarakat. Pertama proses produksi harus selalu menjaga kelestarian lingkungan. Kemudian produk yang dihasilkan harus bermanfaat bagi konsumen, jangan sampai membahayakan konsumen. Pelaku bisnis harus pula menjaga etika, baik didalam perusahaan berhubungan dengan karyawan maupun diluar perusahaan yang berhubungan dengan konsumen, saingan, dan stakeholder lainnya. 4. The Technology Challenge Teknologi adalah hasil perkembangan ilmu pengetahuan, yang membuat produksi makin lama makin canggih. Dunia bisnis mengeluarkan banyak biaya untuk melakukan penelitian terhadap kemungkinan perkembangan teknologi baru, dan dampak sebuah teknologi baru terhadap teknologi yang ada sekarang ini. Contoh perkembangan teknologi yang sangat pesat, dijumpai pada alat telekomunikasi, sari telepon kabel, ke telepon tanpa kabel dan telepon genggam. Demikian pula dengan teknologi bidang percetakan serta fotocopy Kebutuhan Manusia Dan Manajemen Bisnis Kebutuhan ini dimulai dari dasar segitiga dengan kebutuhan psikologi dasar manusia untuk bertahan hidup seperti, makanan, air, dan tidur yang kemudian meningkat ke puncak segitiga yang mewakili pencapaian kepuasan dalam hidup yang mengacu pada aktualisasi diri. Diantara kebutuhan psikologis dan hasrat aktualisasi diri, ada tiga kebutuhan lainnya yang diperlukan, seperti, keamanan, kepemilikan, dan penghargaan. Usaha kecil, korporasi besar, dan setiap manajer harus mengetahui teori Maslow ini dan membuat keputusan yang memenuhi beberapa aspek kebutuhan ini jika mereka ingin mengembangkan karyawan yang setia, kompeten, dan puas. Ada banyak penerapan praktis dari hirarki kebutuhan Maslow ini yang dilakukan dalam praktek bisnis. Dengan menganggap bahwa kebutuhan dasar hidup dipenuhi di tempat kerja, berikut ada beberapa saran. Banyak dari saran ini sudah digunakan dalam kehidupan bisnis dan hasilnya adalah meningkatnya kepuasan dan produktivitas karyawan. Menariknya, penerapan prinsip ini bisa diterapkan di perusahaan multi nasional atau operasional bisnis sederhana dengan sedikit karyawan. Kebutuhan keamanan meliputi perasaan aman di dalam lingkungan tertentu. Bisnis harus memastikan adanya rencana dan kebijakan yang mempengaruhi berbagai keadaan yang mungkin terjadi, seperti kebakaran, banjir, angin topan, atau bahkan kecelakaan yang mungkin terjadi di tempat kerja. Karyawan harus diberikan pengarahan singkat apa yang harus dilakukan dalam kondisi darurat dan manajemen harus menunjukkan perhatiannya. Apakah pemadam kebakaran, alat pertolongan pertama dan nomor telepon darurat tersedia? Perhatian lainnya seperti memastikan apakah penerangan di area parkir sudah memadai sehingga karyawan yang datang lebih awal atau pulang lembur akan merasa aman . Kebutuhan kepemilikan memberikan rasa kekeluargaan dan membuat karyawan merasa sebagai bagian dari tim. Topi, kaos atau aksesoris biasa digunakan untuk menunjukkan kekompakan group serta identitas personal. Hal sederhana seperti mengingat hari ulang tahun dengan memberikan ucapan selamat atau kartu ucapan menanamkan rasa keberadaan dan menciptakan lingkungan dimana produktivitas individu meningkat karena mereka merasa dihargai. Kebutuhan penghargaan memberikan rasa pencapaian dan kepuasan pada karyawan. Karyawan teladan, sertifikat penghargaan, ucapan terima kasih di depan umum atas pekerjaan yang terselesaikan dengan baik, merupakan hal positif di lingkungan kerja. Ini hanyalah contoh dari banyak cara dimana para manajer bisa menggunakan psikologi perilaku manusia untuk memberikan rasa keberadaan bagi siapa saja yang terlibat di tempat kerja. Setiap manajer atau pemimpin harus familiar dengan hirarki kebutuhan Maslow dan menerapkan elemen-elemen tersebut di tempat kerja .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar